Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nama lengkap | Manchester City Football Club | |||
---|---|---|---|---|
Julukan | The Citizens, The City, The Sky Blues | |||
Didirikan | 1880, sebagai West Gorton (St. Marks) | |||
Stadion | Stadion City of Manchester, Manchester (Kapasitas: 48.000) | |||
Pemilik | Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan | |||
Ketua | Khaldoon Al Mubarak | |||
Manajer | Roberto Mancini | |||
Liga | Liga Utama Inggris | |||
2010—2011 | Liga Utama Inggris (3) | |||
Manchester City Football Club adalah sebuah klub sepak bola profesional Inggris yang bermain di Liga Premier Inggris. Klub ini adalah klub sekota dengan Manchester United, yang bermarkas di stadion City of Manchester, Manchester.
Pertandingan pertama dimainkan pada bulan november 1880. Pada waktu itu masih bernama St Mark's (West Gorton). Pada tahun 1887 berubah nama menjadi Ardwick A.F.C, dan pada tahun 1894 menjadi Manchester City F.C.
The City telah memenangi Kejuaraan Liga sebanyak 2 kali, Piala FA 4 kali, Piala Liga 2 kali, dan Piala Winners Eropa 1 kali. Periode tersukses klub ini terjadi pada era akhir tahun 1960an dan awal 1970an. Pada saat itu City dibawah manager Joe Mercer dengan asisten nya Malcolm Allison dan beberapa pemain seperti Colin Bell, Mike Summerbee dan Francis Lee.
Tahun 2007 klub di beli oleh milyarder Thailand yang juga mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, sehingga klub ini menjadi salah satu klub Inggris yang dimiliki oleh pihak asing. Kemudian pada tahun 2008 dibeli oleh Abu Dhabi United Group.
Sejarah
Manchester City F.C. dibentuk pada tahun 1880 dengan nama St. Marks (West Gordon) oleh Anna Connel dan dua orang anggota gereja St. Marks. Tahun 1887 mereka pindah ke markas yang baru di Hyde Road, Ardwick. Nama klub pun berubah menjadi Ardwick A.F.C. untuk menyesuaikan dengan letaknya yang baru. Ardwick mulai ikut berkompetisi di divisi 2 Football League tahun 1892. Setahun kemudian, musim 1893-1894, masalah financial membelit klub dan setelah diorganisasi ulang akhirnya mereka berganti nama lagi menjadi Manchester City Football Club.
[sunting]Periode Awal
City menjuarai divisi 2 pada tahun 1899 dan promosi ke kasta tertinggi liga Inggris, divisi satu. Prestasi awalnya ditandai dengan kemenangan atas Bolton Wanderers di final Piala FA tahun 1904. Pada tahun 1920, stadion City di Hyde Road mengalami bencana kebakaran di tribun utama. Lantas pada tahun 1923, mereka pindah ke merkas nya yang baru, Maine Road yang terletak di Moss Side.
The Citizen menjuarai lagi Piala FA pada tahun 1934 dengan mengalahkan Porstmouth di final. Dan gelar liga pun tak beberapa lama dapat mereka raih, tahun 1937 mereka menjuarai liga Inggris untuk pertama kalinya. Tetapi musim berikutnya mereka justru terdegradasi ke divisi 2, lucunya mereka adalah klub pencetak gol terbanyak dibanding klub manapun di liga. 20 tahun kemudian, Manchester City yang diinspirasi oleh taktik bernama Revie Plan berhasil masuk final Piala FA 1955. Mereka kalah di final melawan Newcastle, tapi tahun berikutnya mereka menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Birmingham di final 3-1. Partai final tahun 1956 ini termasuk partai final Piala FA yang dikenang orang banyak karena di pertandingan itu kiper City, Bert Trautmann, terus bermain walaupun mengalami patah tulang leher.
Setelah itu City tenggelam dan baru muncul ke permukaan saat Joe Mercer dan Malcolm Allison ditunjuk untuk menjadi duo manager klub pada tahun 1965. Mereka membuat pembelian terpentingnya pada Mike Summerbee dan Colin Bell. 2 musim berikutnya, musim 1967-1968, Manchester City menjuarai divisi satu untuk kedua kalinya. Pada partai terakhir mereka memastikan gelar juara dengan kemenangan 4-3 di kandang Newcastle. Piala dan prestasi pun kemudian mulai mengalir datang. Piala FA mereka raih lagi di tahun 1969 serta piala Winners Eropa pertama kalinya mereka raih pada tahun 1970 dengan mengalahkan Gornik Zabrze 2-1 di final.
Rivalitas dengan klub sekota, Manchester United, selalu sengit. Salah satu partai yang banyak dikenang adalah pada partai terakhir di musim liga 1973-1974. Derby panas tak terelakkan tatkala baik City maupun United harus menang agar bisa selamat dari degradasi. Pemain legendaris MU, Denis Law, mencetak satu-satunya gol kemenangan yang juga otomatis melempar rival sekotanya ke divisi 2. Tahun 1976 mereka meraih Piala Liga dengan mengalahkan Newcastle di final 2-1.
[sunting]Periode 1980-Sekarang
Manchester City tidak menghasilkan gelar penting dan hanya timbul-tenggelam di Premiership. Mereka hanya promosi ke divisi utama namun kemudian terdegradasi lagi ke divisi 2. Bahkan pada tahun 1996 mereka terdegradasi sampai ke divisi 3. Setelah kedatangan David Bernstein sebagai chairman yang baru, City pun mulai berbenah. Pada tahun 2001, Kevin Keegan ditunjuk untuk menangani Citizen dan mereka pun berhasil promosi ke Liga Premier.
Maret 2005 Keegan mundur dan Stuart Pearce menggantikannya sebagai caretaker atau manager sementara. Penampilan City yang cemerlang membuat Pearce diangkat sebagai manager penuh dan musim 2005-2006 Pearce membawa City menempati urutan ke-6 Premiership. Musim berikutnya penampilan City menurun drastis dan hanya menghuni papan bawah klasemen walaupun tidak sampai terdegradasi. Pearce akhirnya dipecat dan digantikan mantan manager tim nasional Inggris, Sven Goran Eriksson. Pada saat itu Manchester City telah dimiliki oleh miliuner ambisius yang juga bekas perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
Dibawah Eriksson, City tampil perkasa pada awal kompetisi namun mulai kehilangan keseimbangan mulai dari pertengahan kompetisi, walaupun demikian mereka bisa mencapai zona piala UEFA eropa berkat penampilan fair play nya. Thaksin yang tidak sabaran sudah ingin memecat Eriksson sebelum akhir kompetisi jika saja tidak ditahan oleh fans Citizen yang merasa Thaksin terlalu semena-mena dan tidak memperhatikan keinginan fans City. Pemecatan Eriksson hanya tertunda sebentar dan benar-benar dilakukan saat akhir kompetisi. Mark Hughes, Manager Blackburn dan juga mantan pemain kesayangan klub sekota Manchester United, ditunjuk untuk menggantikannya.
[sunting]Dibeli oleh Abu Dhabi United Group
Pada saat Hughes naik, sebetulnya harta Thaksin sudah di ujung tanduk pembekuan karena tuduhan korupsi selama berkuasa sebagai perdana menteri di Thailand. Thaksin yang mengerti posisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk terus mendanai Citizen akhirnya melepas kepemilikannya kepada pengusaha asal Uni Emirat Arab, Dr. Sulaiman Al-Fahim. Al-Fahim adalah miliuner yang lebih kaya lagi dibanding Thaksin dan tentunya lebih ambisius lagi. Hanya beberapa hari setelah kepastian kepemilikannya atas Manchester City, ia langsung membuat rekor pembelian pemain termahal Inggris dengan pembelian Robinho (inset kanan) dari Real Madrid. Rekor harga 32,5 juta pounds itu melampaui harga 28 juta pounds yang ditawarkan Chelsea atas pemain Brazil tersebut. Dengan dukungan dana yang benar-benar melimpah, fans Citizen akan bersiap-siap untuk menyaksikan lagi pemain-pemain dunia lain akan diboyong ke klub mereka tercinta.
Lambang dan warna klub
Seragam kandang Manchester City adalah Biru Langit dan celana Putih. Sementara itu seragam tandang adalah Merah Marun, atau merah (sejak tahun 1960an) dan Celana Hitam. Namun dalam beberapa tahun terakhir, beberapa warna yang berbeda telah digunakan. Asal-usul warna seragam kandang klub tidak jelas, tetapi ada bukti bahwa klub telah menggunakan biru langit sejak 1892 atau sebelumnya. Sebuah brosur yang berjudul Famous Football Clubs - Manchester City diterbitkan pada 1940-an menunjukkan bahwa West Gorton (St. Marks) semula bermain dengan seragam merah dan hitam. Dari laporan yang berasal dari tahun 1884 menggambarkan tim mengenakan kaus hitam membawa salib putih, yang menunjukkan asal klub sebagai sisi gereja. Ide untuk menggunakan kaus merah dan hitam datang dari mantan asisten manajer Malcolm Allison, yang percaya bahwa dengan mengadopsi warna AC Milan akan mengilhami City untuk mencapai kejayaan.
Lambang klub saat ini mulai digunakan pada tahun 1997, dikarenakan bahwa lambang sebelumnya tidak memenuhi syarat untuk didaftarkan sebagai merek dagang. Lencana tersebut didasarkan pada lengan kota Manchester, dan terdiri dari sebuah perisai di depan sebuah elang emas. Fitur perisai kapal pada setengah bagian atas menggambarkan Kanal Kapal Manchester, dan tiga garis-garis diagonal di bagian bawah, menggambarkan kota tiga sungai. Bagian bawah terdapat pita dengan sebuah kata Superbia in Praelio, yang artinya dalam bahasa latin adalah Kebanggaan di Pertempuran. Diatas elang ada tiga bintang tiga, yang murni hanya sebagai dekorasi.
Skuat
Tim utama
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
|
[sunting]Dipinjamkan
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
|
[sunting]Pemain EDS saat ini
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
|
[sunting]Dipensiunkan
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
|
Sejak 2003, Manchester City tidak lagi mempergunakan skuat bernomor 23. Nomor ini dipensiunkan sebagai penghormatan atas pemain sepak bola Kamerun, Marc-Vivien Foé, yang dipinjamkan dariLyon (Perancis) saat kematiannya di lapangan pertandingan ketika bermain untuk Kamerun pada Piala Konfederasi FIFA 2003 di Perancis.[1]
[sunting]Hall of Fame
Pemain berikut merupakan anggota Pemain Kehormatan Manchester City,[2] dan didaftar menurut tahun debut pertama mereka bersama tim utama (tahun di dalam kurung):
- pra-1920: Billy Meredith (1894), Tommy Johnson (1919)
- 1920-an: Sam Cowan (1924), Eric Brook (1928), Fred Tilson (1928)
- 1930-an: Frank Swift (1933), Peter Doherty (1936)
- 1940-an: Roy Clarke (1946), Bert Trautmann (1949)
- 1950-an: Ken Barnes (1950), Roy Paul (1950), Alan Oakes (1958)
- 1960-an: Neil Young (1961), Mike Summerbee (1965), Colin Bell (1966), Tony Book (1966), Francis Lee (1967), Joe Corrigan (1967)
- 1980-an: Paul Lake (1987)
- 1990-an: Niall Quinn (1990), Uwe Rösler (1994)
[sunting]Tim Manajemen
Position | Name |
---|---|
Manager | Roberto Mancini |
Asisten Manager | Brian Kidd |
Pelatih Utama | Fausto Salsano |
Pelatih Keeper | Massimo Battara |
Pelatih Fitnes | Ivan Carminati |
Tim Manager Cadangan | Andy Welsh |
Kepala Pemain Muda | Graham Carr |
Direktur Akademi Internasional | Jim Cassell |
Manager Pengembangan Pemain Under-21 | Andy Welsh |
Kepala Akademi Platt Lane | Mark Allen |
Manager Tim Akademi | Scott Sellars |
[sunting]Former Managers
Manager berikut ini memenangkan paling sedikit satu tropi pada saat bersama Mancheter City
Name | From | To | Played | Won | Drawn | Lost |
---|---|---|---|---|---|---|
Tom Maley | 1902 | 1906 | 150 | 89 | 22 | 39 |
Wilf Wild | 1932 | 1946 | 354 | 158 | 124 | 72 |
Les McDowall | 1950 | 1963 | 592 | 220 | 127 | 245 |
Joe Mercer | 1965 | 1971 | 340 | 149 | 94 | 97 |
Tony Book | 1974 | 1979 | 269 | 114 | 75 | 80 |
[sunting]Pemain terkenal
- praperang: Billy Meredith (1894), Eric Brook (1928), Frank Swift (1933).
- 1940-an: Bert Trautmann (1949).
- 1950-an: Roy Paul (1950), Alan Oakes (1958).
- 1960-an: Denis Law (1960), Mike Summerbee (1965), Colin Bell (1966), Francis Lee (1967), Joe Corrigan (1967).
- 1970-an: Dave Watson (1975), Kazimierz Deyna (1978).
- 1980-an: Trevor Francis (1981), Paul Lake (1987).
- 1990-an: Niall Quinn (1990), Uwe Rosler (1994), Paul Walsh (1994), Georgiou Kinkladze (1995), Shaun Goater (1998), Shaun Wright-Phillips (1999).
- 2000-an: Marc-Vivien Foé (2002), Peter Schmeichel (2002), Nicolas Anelka (2002).
[sunting]Referensi
- ^ "Man City retire number 23 shirt ", BBC Sport, 27 Juni 2003. Diakses pada 30 September 2008.
- ^ "Hall of Fame". Manchester City official website. Diarsipkan dari yang asli pada 29 September 2006. Diakses pada 19 Agustus 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar