Ulat sagu makanan Khas masyarakat Papua
foto fiona callaghan sedang memegang ulat sagu
Lokasi Ibu Kota Agats menuju Kampung Sawa Erma,Asmat.
Memiliki nama latin "Rhynchophorus ferruginenus" . atau yang lebih di kenal dgn nama Ulat sagu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ulat sagu memiliki kandungan protein asam amonio yang sangat diperlukan dalam tubuh manusia. Kandungan protein ulat sagu lebih tinggi dibanding telur ayam.
"TAHAPAN PEMBENTUKAN ULAT SAGU HINGGA MENJADI KUMBANG"
Ulat sagu sudah dikonsumsi lama oleh masyarakat di Papua secara turun-temurun. Tapi ulat sagu tidak populer karena tidak semua orang makan ulat sagu.
Jika dibandingkan, kadar kandungan protein pada ulat sagu, lebih tinggi dibanding sebutir telur ayam.
Untuk manfaat kandungan gizi dari ulat sagu , ditiap 100gr ulat sagu mentah yang akan dimasak mengandung protein sekitar 9,34%, juga terdapat beberapa kandungan asam amino esensial, seperti asam aspartat (1,84%), asam glutamat (2,72%), tirosin (1,87%), lisin (1,97%), dan methionin (1,07%). Ulat sagu juga ini bisa kita jadikan alternative lauk makanan yang bebas dari kolestrol, sangat baik untuk tubuh kita.
Selain itu, konon ulat sagu ini dipercaya dapat menjaga stamina kita dalam melakukan rutinitas kita sehari-hari.
Ulat sagu hidup dalam pohon sagu. Karena itu, masyarakat Papua harus membudidayakan pohon sagu. Kita tidak mungkin membudidayakan ulat sagu tanpa pohon sagu. Sagu
Sebanyak 90 persen pohon sagu ada di Papua, sementara di Maluku hanya 10 persen. Sehingga, 90 persen hutan sagu di Papua ini harus dijaga. Pohon sagu jangan dimusnahkan agar anak cucu kita di waktu mendatang juga tetap makan sagu dan ulat sagu.
Sumber :http://en.wikipedia.org/wiki/Rhynchophorus_ferrugineus
http://nutrisiuntukbangsa.org/ulat-sagu-kuliner-ekstrim-tapi-bergizi/
http://fionacallaghan.blogdetik.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar